Posts

Showing posts from April, 2014

Kenangan Senja Sang Gadis Kecil

Baru saja air mataku menetes mengingat sosok yang kini hanya dapat aku lihat pusaranya. Tepat satu tahun lalu, disaat senja yang sama, wanita dengan sorot mata tenang itu mengamini doa yang aku panjatkan di depan makam Ayah. Namun siapa yang dapat meyangka, kini wanita yang dulu mengamini doaku, hanya dapat merasakan satu-satunya doa yang mampu aku hadiahkan padanya tanpa bisa mengamini, atau sekedar berkata terimakasih.             Warna senja masih sama, jingga. Gundukan awan berpendar juga tetap sama, namun tidak dengan gundukan tanah di depan mataku. Satu tahun yang lalu masih satu, sekarang sudah berjumlah dua. Terlalu cepat rasanya membuat gundukan tanah ini berbeda.             Aku teringat dengan wanita ini semasa hidupnya. Saat wanita itu dengan bebas menatap senja, bebas memukuli anak semata wayangnya jika senja lebih dulu hadir daripada anaknya, dan selalu tersenyum kala

Memaknai Hujanmu

Alam memang mampu berbahasa. Alam memang bisa menyampaikan pesan, bagi orang yang mau memaknainya dan Bagi orang yang percaya alam memang hidup dan punya rasa. 8 April 2014, satu hari sebelum pesta demokrasi. Surabaya diguyur hujan. Tak cuma hujan, namun disertai angin. Tak cuma disertai angin, namun juga pohon-pohon tumbang. Lalu, ada apa dengan hujan? Ada apa dengan hari ini? Ada apa dengan bulan april yang seharusnya sudah melalui musim penghujan? Mungkin saja ini cara alam menyambut pesta demokrasi. Pesta politik yang cenderung 'kotor'. Begitu kotornya hingga alam sengaja membersihkan diri. Menghujani noda-noda kotor politisi.

Cukup 360 Detik

Image
Langit tak lagi berbintang. Bukan karena ketidakhadiranmu Langit kini tanpa gemerlap Bukan karena malam semakin kelam