Posts

Showing posts from June, 2014

Aku Takut Gelap

Image
Satu hal yang paling aku takuti di dunia ini. Aku takut gelap. Sepanjang hari semenjak aku berpindah ke rak toko, tidurku tak pernah nyenyak. Aku takut ada yang membawaku pergi ke tempat gelap. Sungguh, di dalam kotak tempatku dikemas ini, cuma aku yang memiliki perasaan paling cemas. Sebab aku ada di tumpukan paling atas. Peluangku untuk ditukar uang dan berpindah ke tempat lain, sangatlah besar. Pernah aku merengek pada saudara seproduksiku. "Kenapa kita harus berumur pendek? Kenapa kita harus mengorbankan diri untuk menerangi gelap?" Saudaraku hanya menjawab, "Sebab itu memang tugas kita. Menerangi kegelapan dengan cahaya kecil kita. Untuk itulah alasan kita dibuat."

Segelas Susu

Image
Pikiranku mulai sadar, namun mata belum rela membuka. Badanpun, tidak berdaya melepas hangat selimut. Aku setengah tidur setengah terjaga. Pagi ini aku rasa ada yang berbeda. Dalam kondisi seperti ini, aku merasakan hawa sejuk menembus kamar. Bukan dari AC di ruangan, tapi angin pagi dari jendela yang terbuka. Aku tahu sebab aku sempat melihat lambaian gorden di tengah sadar dan tidurku. Mungkin semalam aku lupa menutup jendela, pikirku. Aku kembali memeluk guling lebih erat. 06.30. Angka yang terpampang di jam digitalku membuat aku sadar sepenuhnya. Ritual rutinku tiap pagi, duduk di tepi ranjang dengan mata terpejam, lalu meraba HP di atas meja samping ranjang. Tidak ada notifikasi berarti. Hanya broadcast message penawaran pil peninggi badan. Aku meletakkan kembali HPku. Shocking in the morning : Segelas susu tahu-tahu sudah tersaji di atas meja.

Biru

Sekujur tubuh seperti bermandi mentari. Padahal dunia sadar, mentari tak lagi di sisi ini. Kau tahu kenapa beribu peluh melumasi tubuh? Sebab biru tidak lagi angkuh menggulung lautan Sebab bayu tak sudi hadir menggelitik nyiur Gemerlap bintang masih setia beramah tama Tetes peluh beradu dengan biru yang semakin melekat Ada aku, ada kamu, dan sinar biru membara diantara kita Biru bola matamu, biru balutan tubuhmu, juga biru hasratku Kuning, biru, merah.... Aku tak tahu warna hasratmu. Hingga tangan kita saling terpaut dan tiada jarak di antara hati kita. Tubuh kita Nafas kita Detak jantung kita Tetesan peluh kita Aku yakin, hasratmu juga biru. Aku dan dirimu lebur bersama gelora biru Sebiru langit nan jauh disana, kau bawa aku melayang dalam kecupan selembut awan Sebiru busanamu, kau bawa aku melekat pada setiap jengkal kain birumu, menghirup wangi alami tubuhmu Sebiru gulungan ombak, kau hapus semua sunyi dengan gemuruh nafasmu Sebir