Posts

Showing posts from May, 2014

Layang-layang

Image
Aku adalah layang-layang, dan kau adalah bocah pemilikku. Jemari lembutmu kian lincah memasangkan benang ke tubuhku. Aku selalu bahagia dengan caramu memanjakanku. Kadang aku berada tak berjarak denganmu. Menempel di hangatnya punggungmu. Namun, kadang aku jauh terpisah mengangkasa. Dari jauh aku dapat melihat senyummu. Rupanya kau lebih bahagia jika aku terbang menjauh. Tidak sama sekali aku gelisah. sebab ada benda yang menghubungkan kita, benang cinta.

(Bukan) 10 Mei Terakhir

Sudahlah. Yang penting sisa-sisa Kell berterbangan bebas. Sejenak lagi terminum ikan, atau udang, atau terjaring tentakel. Itukah imortalitas yang kau maksud selama ini? Menurutku begitu. Rantai makanan seabadi putaran roda samsara. Seminggu lagi mungkin engkau terhidangkan dalam agar-agar. Kita bertemu lagi, Kell. Dalam segelas es manisan rumput laut yang berkhasiat menyejukkan panas dalam. –Supernova Akar- Jajaran kalimat di paragraph terakhir halaman 197 Supernova episode akar itulah – yang mempengaruhimu hingga punya cita-cita dikremasi saat mati. Kita memang bukan umat hindu ataupun budha. Aku sempat mencibir cita-citamu itu sebagai bualan atas dasar ingin beda dengan mayat yang lain. Atau, langkah berani Karena tidak mampu membayar lahan pemakaman. Namun lagi-lagi kau membantah dengan menyodorkan Supernova akar halaman 197. Alasanmu ingin dikremasi, sama seperti tokoh kell dalam novel itu. kau hanya ingin diperlakukan seperti abu mayat kell. Kau hanya ingin tetap terhubung d

Apa Aku Manusia?

Image
“Sampai kapan kamu mau jadi robot kayak gini?” Pertanyaanmu di ujung telepon barusan membuat hatiku rasanya disumpal duri.Setelah tiga detik tanpa suara, akhirnya aku memilih tetap diam tak menjawab tanyamu.sementara kau juga memilih mendiamkan dengan menutup telepon.             Sudah delapan minggu ini, Aku hidup dalam kepungan kertas, Kurungan deadline, dan jeruji revisi yang kian datang berbondong-bondong. Bukan karena suka menunda, tapi memang mereka datang bergerombol sebelum aku berhasil menyelesaikan gerombolan kertas lain yang datang sebelumnya. Bisa saja sebenarnya aku merobek mereka semua hanya dengan sepasang jari telunjuk dan jempol.Bisa saja aku menukar kertas-kertas sialan ini dengan selembar uang. Bisa saja aku bakar dengan setitik api. Tapi ternyata aku tidak sanggup meski nyatanya mudah.