Melepasmu

"Hapus air matamu!"
Satu kalimat singkat, padat, dan terlampau jelas ini pun tak mampu menghentikan air matamu.

"Kenapa kamu pergi?" Suaramu bergetar. Begitu juga pundakmu.

"Aku harus pergi." Dengan telunjuk, aku menghapus air matamu. Namun semua sia-sia. Tangisanmu bagai tanggul jebol.


Hingga senja tiba, aku terpaksa meninggalkanmu sendiri. Bersama semua pertanyaanmu yang belum sanggup aku jawab.

Biar saja. Bila waktunya nanti tiba, kau akan tahu bahwa keputusan ini adalah yang terbaik. Aku tidak mau menularkan virus jahat ini padamu calon istriku.

Lepaskan aku, ikhlaskan aku. Hiduplah bahagia dengan lelaki yang lebih baik. Bukan lelaki kotor sepertiku.
"Aku sungguh mencintaimu." Aku melepasmu dengan sebuah pelukan singkat.

Comments

Sering Dibaca

Pindah

Pemeran Sinta

Catatan Perjalanan dan Itinerary ke Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida Tahun 2018

Merenung Lewat Cerpen Tahi Lalat Karya M. Shoim Anwar

Antara Apsari dan Grahadi