Pertahankan, Katakan, Lepaskan
Ayana Aku tidak percaya dengan cinta pada pandangan pertama. Tapi aku sangat percaya, cinta mampu datang pada tindakan pertama. Tiga tahun lalu, di tengah lautan manusia yang tidak kukenal, Alex dengan atribut OSPEK serupa yang aku kenakan, menghampiriku. Menyapaku dan menanyakan kegelisahan yang terpampang jelas di wajahku. “Hai. Kenapa ? Kok pucet?” Aku hanya menggelengkan kepala. “Belum sarapan?” Sekali lagi aku menggeleng.Gelengan bermakna ganda. Makna pertama karena aku memang belum sarapan. Makna kedua karena aku belum mau diajak bicara panjang lebar denga...